A. Definisi Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang terjadi antar individu
, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok dalam bentuk kerjasama
(Asosatif) atau persaingan (disosiatif)
B. Ciri Interaksi Sosial
1. Jumlah pelakunya dua orang atau lebih
2. Adanya komunikasi dengan menggunakan simbol
3. Adanya tujuan
yang akan dicapai
4. Adanya dimensi
waktu, meliputi masa lalu,masa kini dan masa yang akan datang
C.
Syarat Interaksi Sosial
1. Kontak
Sosial
Hubungan
sosial antara satu dengan individu yang lain yang bersifat langsung/tidak
langsung dan disadari, seperti dengan sentuhan, isyarat, tatap muka maupun
percakapan sebagai wujud aksi dan reaksi.
Meskipun
dalam kontak menimbulkan reaksi namun
pesan/informasi yang diterima/disampaikan belum langsung dapat ditafsirkan/dipahami.
Kontak Sosial dibagi menjadi dua yaitu:
a.
Kontak Primer
Kontak sosial yang
terjadi apabila hubungan diadakan secara langsung bertemu dan bertatap muka (face-to-face),
seperti berjabat tangan, bercakap-cakap, saling bertukar pendapat, saling
bertemu dsb.
b.
Kontak Sekunder
(langsung dan tidak langsung)
Kontak sekunderHubungan
sosial yang terjadi antar idividu maupun antar kelompok tidak berhadapan
langsung, melainkan melalui perantara (media).
Contoh (sekunder
langsung): Misalnya kontak sosial tersebut melalui facebook messenger, BBM, Whatsapp,telpon, SMS,
surel, televisi dsb.
Contoh (sekunder tdk
langsung): melalui surat yang dititipkan oleh pihak ketiga. (informasi tidak
langsung diterima)
2. Komunikasi
Dua
orang atau lebih yang saling melakukan pertukaran pesan. Komunikasi dapat
berupa verbal dan non-verbal (gesture). Kontak dan komunikasi sangat
mirip, akan tetapi perlu diketahuai bahwa
kontak belum tentu komunikasi. Karena komunikasi merupakan proses saling memberikan tafsiran terhadap
pesan yang diterima dan disampaikan. Terjadinya suatu komunikasi diawali
dengan adanya kontak terlebih dahulu.
3. Tindakan
Sosial
Empat tipologi tindakan sosial yang
dikaji oleh Weber antara lain:
a.
Tindakan
rasional berorientasi nilai (wetrationalitat)Tindakan tidak memperhitungkan tujuan/manfaat, yang
diutamakan adalah cara memperolehnya
b.
Tindakan
tradisionalTidak rasional, tujuan dan
cara kurang disadari/diperhitungkan
c.
Tindakan
rasional-instrumental (zweckrationalitat)Memperhitungkan/menyadari cara dan tujuannya
d.
Tindakan
afektifTindakan berdasarkan perasaan
(emosi). Tertawa, menangis, marah, tepuk tangan, dsb.
D. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
a.
Sugesti (pengaruh
emosional/perasaan)
b.
Motivasi (dorongan yang rasional
dan logis)
c.
Simpati (perasaan tertarik dg
pihak lain)
d.
Empati (ikut merasakan yg
dirasakan orang lain)
e.
Imitasi (peniruan dan hanya
memainkan peran)
f.
Indentifikasi (meniru dan sudah
mengambil alih peran untuk dijadikan kepribadian/jatidirinya
E. Jenis
Interaksi Sosial
a. Asosiatif (persatuan)
1)
Kerjasama
(tujuan sama, & kewajiban sama)
Bentuk kerja sama:
a)
Bargaining
Perjanjian tawar-menawar pertukaran
barang dan jasa antara dua lembaga atau organisasi
b)
Kooptasi
penerimaan unsur-unsur baru dalam suatu
lembaga atau instansi
c)
Koalisi
Kombinasi atau penggabungan antara dua
lembaga organisasi atau lebih
d)
Joint
venture
Kerjasama dalam pengusahaan
proyek-proyek tertentu
e)
Kerukunan
Gotong royong, kerjasama saling menolong
tanpa imbalan
2)
Akomodasi
(usaha meredakan pertentangan)
Bentuk akomodasi:
a)
Mediasi:
pihak ketiga hanya sebagai pemberi
nasehat, fasilitator.
b)
Arbitrase:
pihak ketiga memberi keputusan
c)
Ajudikasi:
melalui pengadilan
d)
Segregasi:
masing-masing pihak menghindari
konflik agar tidak berlanjut.
e)
Kompromi : setiap pihak yang sedang berkonflik
bersedia mengurangi tuntutannya
f)
Toleransi:
pihak yang satu menerima tawaran dari
pihak lain. Memperhitungkan untung-rugi konflik.
g)
Koersi :
paksaan karena ada pihak yg kuat
h)
Eliminasi:
alah satu pihak mengalah, meminta maaf dan
mengundurkan diri dari persaingan.
i)
Konsiliasi:
menyatukan pendapat atau keinginan
j)
Genjatan
senjata: upaya penangguhan permusuhan
jangka waktu tertentu
k)
Stalemate:
masing-masing pihak yang bersengketa
berada dalam posisi kekuatan yang sama atau seimbang
3)
Asimilasi
(mengurangi perbedaan antar individu dan usaha mempertinggi kesatuan).
b. Disosiatif (perlawanan)
1)
Persaingan
(kompetisi, seleksi, tujuan dicapai dg mengikuti aturan)
2)
Konflik
(pertentangan ancaman, & kekerasan)
3)
Kontravensi
(antara konflik dan kompetisi, adanya kebencian, konflik disembunyikan)
gooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooood
BalasHapus