-->

Senin, 21 April 2014

Struktur Sosial

Mind Map

A.    Struktur Sosial
Struktur secara harfiah  berasal dari kata structum yang artinya menysusun, membangun, konstruksi atau kerangka yang menjadi susunan suatu bangunan. Misalnya, dalam sebuah bagunan terdapat fondasi, lantai, tiang, atap dan tembok. Lebih sepesifik dalam bangunan terdapat pintu, jendela, ventilasi, saluran air, sanitasi, instalasi listrik dan lain sebagainnya. Dapat dibayangkan, jika bangunan tidak memiliki unsur-unsur tersebut, maka bangunan tersebut masih kurang layak untuk ditempati atau digunakan oleh manusia. Sama halnya dengan bangunan, masyarakat juga memiliki suatu struktur, karena setiap manusia yang ada di dalamnya memilik peran, dan status yang berbeda-beda. Keberagaman manusia itulah yang menyebabkan kehidupan ini menjadi dinamis, berkembang, dan memiliki berbagai macam fungsi. Sebenarnya seluruh manusia yang ada di dunia ini telah menempati posisi dalam struktur atau kerangka-kerangka pembentuk dimensi sosial. Sebagai contoh, ketika manusia dilahirkan sebagai anak pertama, status dan peran orang tua pun akan berubah menjadi ayah dan ibu. Sebutan ayah dan ibu bukan hanya sebagai simbol penanda sosial saja, melainkan memiliki berbagai macam fungsi dan tanggung jawab yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan si anak dan kemajuan keluarganya. Pada akhirnya peran dan status yang dijalankan dalam keluarga tersebut akan berpengaruh pada struktur yang lebih luas, yaitu struktur dalam masyarakat.
Ada dua pendekatan utama yang bisa dikemukakan untuk menjelaskan struktur sosial. Pendekatan yang pertama membayangkan struktur sosial sebagai pola-pola yang dapat dilihat dalam praktik sosial. Sebuah contoh dari pendekatan ini adalah fungsionalisme (Functionalism). Pendekatan kedua mendapati struktur sosial berada di dalam prinsip-prinsip yang mendasari susunan sosial, yang mungkin tidak terlihat. Sebuah contoh dari pendekatan ini adalah realisme (Realism).
Secara umum struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan yang terus bertahan, teratur dan terpola di antara unsur-unsur masyarakat, sebuah definisi yang mendorong beberapa ahli sosiologi abad ke-19 untuk membandingkan masyarakat dengan mesin atau makhluk hidup lainnya. Ada sejumlah pembantahan atas apa yang dijelaskan sebagai “unsur”. Radcliffe-Brown, misalnya, membayangkan struktur  sosial sebagai hubungan antar orang yang umum dan teratur. S.F Nadel, di sisi lain, menyarankan peran sebagai unsur-sosial. Bahkan yang lebih umum, insitusi sosial sebagai pola-pola perilaku sosial yang terorganisasi, diusulkan sebagai unsur struktur sosial sosial oleh para ahli sosiologi yang kemudian mendefinisikan masyarakat dari sudut pandang hubungan fungsional di antara lembaga-lembaga sosial. Bagi mereka unsur-unsur sosial tertentu (lembaga sosial) sangatlah penting karena merupakan prasyarat fungsional.
Struktur sosial digunakan untuk memehami perilaku manusia, karena struktur merupakan kerangka masyarakat yang sudah terbentang sebelum kita dilahirkan. Struktur sosial merujuk pada pola khas suatu kelompok, seperti hubungan yang lazim, seperti antara kaum laki-laki dan perempuan, atau antara guru dan siswa. Sosiologi melihat struktur sosial sebagai pemandu perilaku manusia di masyarakat.
Berikut penjelasan para ilmuan sosial mengenai struktur sosial:
1.      Soerjono Soekanto
Struktur sosial adalah hubungan timbal balik antarposisi sosial dan peran sosial
2.      Nasikun
Dalam konteks Indonesia struktur social dapat dilihat secara horizontal maupun vertical Secara horizontal struktur sosial ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa,agama , adat, ras.yang disebut dengan differensiasi sosial Secara vertikal struktur sosial ditandai ditandai adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan lapisan –lapisan sosial yang disebut dengan stratifikasi sosial
3.      Radclife-Brown
Struktur sosial merupakan rangkaian kompleks dari relasi-relasi sosial yang berwujud dalam suatu masyarakat. Struktur sosial meliputi relasi sosial di anatara individu dan perbedaan individu dan kelas sosial menurut peran sosial mereka
4.      George c. Homans
Struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari
5.      Raymond Flirth
Struktur sosial merupakan suatu pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga dimana orang banyak tersebut ambil bagian
B.     Elemen dasar pembentuk Struktur Sosial
1.      Status (kedudukan/posisi seseorang dalam masyaratkat).
a.  Assigned status (diberikan)
Status yang diberikan kepada seseorang karena telah berjasa melakukan sesuatu untuk masyarakat, misalnya pahlawan nasional.
b. Ascribed status (dibebankan “otomatis”)
Status atau kedudukan yang diperoleh secara otomatis (warisan/keturunan) tanpa usaha, misalnya jenis kelamin, marga, klan, suku dan ras.
c.  Achieved status (diperjuangkan)
Kedudukan yang dicapai seseorang dengan usaha sendiri atau sengaja diperoleh. Status yang harus diperjuangkan dan harus menempuh kualifikasi tertentu untuk mendapatkannya. Misalnya jika seseorang ingin mendapat gelar sarjana maka orang tersebut harus menempuh jenjang S1 di universitas.
2.      Peran (hak dan kewajiban sesuai dengan statusnya).
Merupakan aspek dinamis dari sebuah kedudukan individu yang telah berhasil menjalankan hak dan kewajibannya berdasarkan kedudukannya (statusnya), berarti individu tersebut berhasil melakukan perannya
3.      Kelompok
Kelompok memainkan peran yang sangat penting dan vital dalam struktur sosial masyarakat karena sebagian besar interaksi sosial kita berlangsung dalam kelompok dan dipengaruhi oleh norma-norma dan sanksi yang ada dalam kelompok. Kelompok sosial merupakan sejumlah orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai, dan harapan yang sama, serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi.
4.      Institusi/lembaga
Merupakan pola terorganisasi dari kepercayaan dan perilaku yang dipusatkan kebutuhan dasar sosial. Institusi dibentuk untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu. Melalui institusi sosial, terlihat struktur dalam masyarakat. Institusi sosial seperti keluarga, agama, dan pemerintah merupakan aspek fundamental dari struktur sosial.
C.    Jenis Struktur Sosial
1.      Interseksi (Menyilang)
Yaitu persilangan / pertemuan/ titik potong kenggotaan anggota – anggota dari dua suku bangsa atau lebih dalam kelompok sosial di dalam suatu masyarakat yang majemuk Contoh : Abdullah dari Aceh , Slamet dari jawa, Dadang dari Sunda bertemu bersama – sama dalam organisasi Islam
Interseksi
2.      Konsolidasi (Penguatan identitas)
Yaitu penguatan atau peneguhan keanggotaan anggota – anggota masyarakat dalam kelompok sosial melalui tumpang tindih keanggotaan. Contoh : Orang Islam akan berkumpul dengan orang islam lainnya ketika melakukan kegiatan peribadahan di masjid , begitu juga dengan orang Kristen, Hindu, Budha dan agama lainnya.
Konsolidasi
D.    Bentuk Struktur Sosial
1.      Diferensiasi sosial
Pembedaan anggota masyarakat dalam golongan – golongan secara horizontal ( tidak memandang perbedaan lapisan). Diferensiasi digolongkan atas: jenis kelamin, agama, profesi, klan, suku bangsa, asal daerah dan ras
a.       Ciri fisik (ras, jenis kelamin)
b.      Ciri sosial (profesi, peran di masyarakat)
c.       Ciri budaya (pandangan hidup, religi, sistem kekeluargaan, klan, norma dan nilai yang dianut).
2.      Stratifikasi Sosial
Merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas – kelas secara bertingkat (hierarkhis/vertikal ).
a.       Dasar untuk menggolangkan pelapisan sosial
1)     Kekayaan
Kekayaan adalah kriteria ekonomi, maka orang-orang yang berpenghasilan tinggi atau besar akan menempati lapisan sosial yang tinggi pula
2)     Kekuasaan (Power)
Orang-orang yang memperoleh kesempatan menjadi pemimpin, baik melalui suatu mekanisme pemilihan umum maupun secara turun temurun (pada negara sistem monarki), akan menempati kelas sosial yang lebih tinggi.
3)     Kehormatan
Golongan bangsawan, baik pada masyarakat tradisional maupun pada masyarakat modern, selalu menduduki kelas sosial yang lebih tinggi. Mereka sangat dihormati, bahkan sering dijadikan sumber dari berbagai kebutuhan sosial manusia. Biasanya keturunan kelas bangsawan ini akan secara otomatis menjadi orang yang berada dan menyandang status sosial orang tuanya tersebut.
4)     Pendidikan
Pada masyarakat yang mulai berkembang atau masyarakat pra industri, pendidikan menjadi suatu yang amat penting, sehingga orang-orang yang memiliki pendidikan tinggi secara otomatis akan menempati lapisan sosial yang tinggi pula. Mislanya, kelompok sarjana di negara manapun mempunyai status sosial yang lebih tinggi daripada kelompok yang hanya menyelesaikan jenjang pendidikan menengah dan kejuruan.
b.      Bentuk Stratifikasi Sosial
1)      Kriteria Ekonomi
Kriteria ekonomi masyarakat dibedakan menurut penguasaan materi dan sumber daya.
Kriteria Ekomoni (Aristoteles)
Kriteria Ekonomi (Secara Umum)
Kriteria Ekonomi Penguasaan
Sumber daya (masyarakat demokratis)
2)      Kriteria Politik
a)      Kasta
Tipe kasta adalah tipe atau sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisahan yang tegas dan kaku. Tipe semacam ini biasanya dijumpai pada masyarakat berkasta yang hampir tidak terjadi mobilitas sosial vertikal. Garis pemisah antara masing-masing lapisan hampir tidak mungkin ditembus.
Stratifikasi tipe kasta
b)      Oligarkis
Tipe ini memiliki garis pemisah yang tegas, tetapi dasar pembedaan kelas-kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat tersebut. Tipe ini hampir sama dengan tipe kasta, namun individu masih diberi kesempatan untuk naik lapisan. 
Stratifikasi tipe Oligarkis
c)      Demokratis
Tipe ini menunjukkan adanya garis pemisah antara lapisan yang sifatnya mobil (bergerak) sekali. Dalam hal ini kelahiran tidak menentukan kedudukan seseorang, melainkan yang terpenting adalah kemampuannya dan kadang-kadang faktor keberuntungan.
 
Stratifikasi sosial tipe demokratis
c.       Sifat Struktur Sosial
1)      Tertutup
Pada sistem stratifikasi sosial tertutup (closed stratification), terdapat pembatasan terhadap kemungkinan pindahnya kedudukan seseorang dari suatu lapisan ke lapisan sosial lainnya. Jadi, dalam sistem stratifikasi sosial tertutup bersifat tetap. Satu-satunya jalan supaya berada pada suatu lapisan kelas tertentu adalah melalui kelahiran. Pada stratifikasi ini gerak sosial tidak dapat terjadi karena seseorang tidak dapat naik, atau bahkan turun ke kelas sosial lainnya.
Stratifikasi Sosial Tertutup
2)      Terbuka
Di dalam stratifikasi sosial terbuka (open stratification), kelas-kelas sosial tidak bersifat tertutup, artinya seseorang dapat saja masuk ke dalam kelas sosial tertentu yang diinginkan ataupun keluar setelah mencapai kelas sosial yang lebih tinggi. Seseorang dapat pula ‘dikeluarkan” apabila tidak sanggup melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan kelas sosial yang disandangnya. Sistem kelas sosial terbuka memberikan kesempatan kepada seseorang untuk berusaha dengan kemampuannya sendiri masuk ke kelas tertentu.
Stratifikasi Terbuka
3)      Campuran
Mobilitas terjadi secara bebas, namun ada posisi yang tidak dapat berubah. Posisi sosial tersebut dapat diperoleh melalui perjuangan dan ditentukan oleh garis keturunan Contoh: seseorang menganut kasta brahmana (kedudukan tinggi), namun karena sistem yang dianut oleh masyarakat merupakan demokratis, jadi orang tersebut harus menyesuaikannya.
Stratifikasi Sosial Campuran

E.     Perkembangan Struktur Sosial Masyarakat
Selo Sumardjan membagi perkembangan struktur social masyarakat menjadi tiga bentuk
1.      Masyarakat sederhana
a.       Memiliki ikatan organisasi berdasarkan tradisi turun temurun
b.      Memiliki ikatan kekeluargaan yang masih sangat kuat
c.       Mengedepankan system gotong royong
d.      Menerapkan system hokum tidak tertulis
e.       Masih memiliki kepercayaan pada kekuatn ghoib
f.       Hasil produksi tidak untuk dijual ,tetapi untuk dikonsumsi sendiri
2.      Masyarakat madya
a.       Intensitas ikatan kekeluargaan tidak seerat masyarakat sederhana
b.      Lebih terbuka dengan perubahan social
c.       Menerapkan system hokum tertulis dan tidak tertulis
d.      Mulai membentuk lembaga formal
e.       Mulai muncul pemikiran rasionalitas meskipun tetap mempercayai adanya kekuatan ghaib
f.       Mulai mengenal system diferensiasi social dan stratifikasi sosial
3.      Masyarakat modern
a.       Hubungan sosial berdasarkan kepentingan pribadi
b.      Membentuk hubungan sosial yang bersifat terbuka
c.       Mengembangkan pola pikir positivis
d.      Masyarakat punya tingkat ilmu pengetahuan yang tinggi
e.       Memberlakukan system hokum formal atau tertulis
f.       Membentuk stratifikasi sosial berdasarkan pada keahlian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar