Sebelum
dijelasakan mengenai berbagai macam paradima sosial, terlebih dahulu akan
dijelasakan pengertian tentang paradigma itu sendiri. Thomas S Khun
berpendapat bahwa paradigma dalam konteks ilmu sosial adalah pandangan mendasar
tentang apa yang menjadi pokok permasalahan dalam ilmu pengetahuan (sosial)
tertentu. Dengan ungkapan lain dapat dikatakan, bahwa sebuah paradigma adalah
jendela keilmuan yang digunakan untuk “melihat” dunia sosial. Permasalahannya
adalah jernih tidaknya sebuah “jendela
ilmu” yang digunakan akan sangat mempengaruhi pemahaman seseorang tentang apa
dan bagaimana seseungguhnya dunia sosial itu, baik menurut fakta subjektif
maupun fakta objektif. Tetapi yang jelas, bertitik tolak dari satu paradigma
tertentu, seorang ilmuwan dapat memusatkan dan merumuskan permasalahn objek
kajian yang menjadi sasaran bidang ilmunya, lalu memilih dan menetapkan
permasalah objek kajian yang menjadi sasaran bidang ilmunya, lalu memilih dan
menetapkan teori dalam rumpun paradigma itu yang relevan dengan persoalah yang tengah dikaji, serta
menetapkan metode penelitian untuk mencari dan menemukan jawaban atau
bukti-bukti empirisnya di lapangan.
Menurut
George Ritzer, sosiologi sendiri dikenal sebagai ilmu berparadigma ganda.
Perbedaan penting yang telah melahirkan bermacam-macam paradigma tersebut,
sebenarnya terletak pada perbedaan sudut pandang di dalam melihat suatu pokok persoalan
dalm dunia sosial. Paradigma yang tampak susul-menyusul dalam sejarah
perjalanan sosiologi itu, juga telah bersaing satu sama lain dewasa ini, dan
sangat mungkin membingungkan mahasiswa-mahasiswa pemula yang mempelajari
sosiologi (Veeger, 1993:22). Belum berakhir mengenai perdebatan tentang pembagian
paradigma menurut George Ritzer, belakangan sudah munculpembagian menurut
paradigma menurut positivis,
konstruksionis, dan paradigma kritis. Namun sebenarnya kebingungan itu tidak
perlu terjadi, jika menyadari bahwa kehidupan masyarakat dewasa ini pun memang
telah diwarnai oleh dinamika dan berbagai macam persaingan, mulai dari yang
laten hingga yang manifes dan dari yang paling sederhana hingga yang paling
kompleks. George Ritzer, telah menjelaskan tiga paradigma yang dikenal dalam
sosiologi selama satu setengah abad ini
(Veeger, 1993:23). Keiga paradigma tersebut adalah: (1) Paradigma fakta Sosial;
(2) Paradigma definisi sosial; dan (3) Paradigma perilaku sosial. Dalam perkembangan
terakhir, ada juga penggolongan paradigma lain menjadi: (1) positivistik; (2)
konstruksi sosial; dan (3) paradigma kritis.
![]() |
Siklus Perubahan Paradigma menurut
Thomas Khun (Ritzer & Goodman, 2004)
|
Sumber
Ritzer, George & Goodman, Douglas J. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Ritzer,
George. 2004. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.
Veeger, J. Karel.
1993. Pengantar Sosiologi, Buku panduan mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Wirawan, I.B. 2012. Teori-teori
Sosial dalam Tiga Paradigma.Jakarta: Kencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar