-->

Minggu, 08 Juni 2014

Titik Biru Pucat


Oleh: Carl Sagan
Bumi dalam jarak sepuluh juta meter
Di atasnya, semua orang yang anda cintai, anda kenal, semua orang yang pernah anda dengar, setiap manusia yang pernah ada menjalani hidup mereka. Agregat dari kegembiraan dan penderitaan kita, ribuan agama, ideologi, dan doktrin ekonomi, setiap pemburu dan pencari makanan, setiap pahlawan dan pengecut, setiap pencipta dan penghancur peradaban, setiap raja dan rakyat jelata, setiap pasangan muda yang jatuh cinta, setiap ibu dan ayah, anak yang berharap, setiap penemu dan penjelajah, setiap guru bermoral, setiap politikus korup, setiap megabintang (artis), setiap pemimpin tertinggi, setiap orang suci dan pendosa dalam sejarah spesies kita hidup di sana. 

Hidup di atas setitik debu yang bergantung pada sinar matahari. Bumi adalah panggung yang sangat kecil di arena kosmos yang sangat luas, pikirkan sungai darah yang ditumpahkan oleh para jendral dan kaisar sehingga dalam kemenangan dan kejayaan, mereka bisa menjadi penguasa sementara dari sebagian kecil dari titik. Pikirkan kekejaman tanpa akhir yang terjadi oleh penghuni satu sudut di piksel ini, terhadap penghuni yang tidak bisa dibedakan dari suatu sudut lain.

Bumi dalam jarak seratus juta meter
Seberepa sering kesalahpahaman mereka, betapa bersemangat mereka untuk saling membunuh, betapa membara kebencian mereka. Sikap mental kita, arti penting diri kita yang kita bayangkan sendiri,delusi bahwa kita memiliki posisi dengan keistimewaan di universum. Ditantang oleh cahaya pucat ini, planet kita adalah titik yang sepi di dalam kegelapan kosmos yang menyelimuti. Dalam kegelapan kita, dalam semua keluasan ini, tak ada petunjuk bahwa bantuan akan datang dari tempat lain untuk menyelamatkan kita dari diri sendiri. Bumi adalah satu-satunya dunia yang diketahui sejauh ini yang menopang kehidupan. Tak ada tempat lain, setidaknya di masa depan yang dekat, mengenai ke mana spesies kita bisa bermigrasi.
Mengunjungi? ya...
Menetap? belum bisa...
Bumi dalam jarak seribu juta meter
Suka atau tidak untuk saat ini, Bumi adalah tempat kita melakukan pertahanan. Dikatakan bahwa astronomi adalah pengalaman merendahkan hati dan membentuk karakter. Mungkin tak ada demonstrasi yang lebih baik dari kesombongan manusia yang bodoh dibandingkan gambar dari jauh ini. Bagi saya, ini menekankan tanggung jawab kita untuk berhubungan lebih baik dengan satu sama lain, juga melestarikan dan menghargai titik biru pucat, satu-satunya rumah yang kita ketahui.

Sumber
Carl Sagan. 2014. Cosmos A Spacetime Odyssey [Unafraid of the Dark. Eps.13]. Singapore: National Geographic Chanel Asia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar