-->

Selasa, 06 Mei 2014

Tinjauan Masalah Sosial dari Tiga Perspektif Sosiologi

Masalah sosial menurut Parrilo dalam Soetomo (2010), mengandung empat komponen meliputi: (1) kondisi tersebut merupakan masalah yang bertahan untuk suatu periode waktu tertentu; (2) dirasakan dapat menyebakan berbagai kerugian fisik dan nonfisik baik pada individu maupun masyarakat; (3) merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai atau standar sosial dari salah satu atau beberapa sendi kehidupan masyarakat dan (4) menimbulkan kebutuhan pemecahan. Sementara Soetomo (2010) menyatakan bahwa dalam realitas kehidupan sosial, pernyataan sebagai masalah sosial tidak selalu bersifat eksplisit  tetapi dapat pula secara simbolik. Suatu kondisi yang mendapat reaksi penolakan oleh masyarakat dapat diinterpretasikan sebagai simbol pernyataan masyarakat bahwa kondisi tersebut merupakan masalah sosial. Dengan kata lain, kondisi tersebut menimbulkan kebutuhan akan perubahan, perbaikan dan pemecahan.
Dalam pencermatan mengenai masalah sosial dapat dilihat dari beragam perspektif yang menawarkan unit analisis sekaligus agenda soslusi atas masalah sosial yang ada. Ragam perspektif tersebut mangacu pada tiga perspektif utama yiatu:

1.      Teori Fungsional Struktural
Teori ini memiliki asumsi dasar dimana setiap elemen dalam struktur sosial memiliki peran dan fungsi yang saling melengkapi. Jika salah satu prean tidak dapat menjalankan fungsinya maka terjadi masalah dalam struktur. Teori ini kemudia diderivasi menjadi tiga perspektif yaitu, patologi sosial, disorganisasi sosial dan perilaku menyimpang.
2.      Teori Konlfik
Berdasarkan teori konflik dengan asumsi dasarnya adalah distribusi wewenang dan kekuasaan secara tidak merata menjadi faktor yang menentukan konflik sosial  secara sistematik. Teori ini diderivasi menjadi konflik nilai dan Insitusional.
3.      Teori Interaksionisme Simbolik
Perspektif ini melihat bagaimana manusia mampu menggunakan dan menciptakan simbol dalam berinteraksi membangun kehidupan sosialnya. Masalah sosial dalam perspektif ini tergantung dari persepsi dan bagaimana masyarakat memaknainya. Setiap masyarakat manusia dan masyarakat memiliki standarnya masing-masing untuk menentukan masalah. Teori ini memunculkan perspektif labeling dan perilaku sosiopathik.

Tabel Ragam Perspektif Masalah Sosial

Perspektif berdasarkan Teori Fungsional Struktural
Perspektif berdasarkan Teori Konflik
Perspektif berdasarkan Teori Interaksioneisme Simbolik
Derivasi Perspektif atau Teori
Patologi Sosial (PS)
Konflik Nilai (KN)
Labeling (LB)
Disorganisasi Sosial (DS)
Institusional (Ins)
Perilaku Sosiopathik (Pso)
Perilaku Menyimpang (PM)


Asumsi Dasar
PS: Analogi sistem sosial (human society) dengan sistem organisme biologis (human body).
Masalah sosial terjadi bila individu atau institusi sosial tidak berhasil mengatur dan menyesuaikan dengan kecepatan perubahan yang terjadi maka akan berkembang keadaan patologis.
KN: Adanya dua kelompok ataulebih dengan nilai yang berbeda saling bertemu dan berkompetisi.
Masalah sosial timbul bila yang kuat justru menggunakan kekuatannya unutk memebela kepentingannya.
LB: Masalah sosial adalah bersifat subyektif yaitu persoalan mengapa dan dalam kondisi bagaimana tindakan atau situasi tertentu didefinisikan sebagai masalah sosial. Dengan kata lain tergantung dari interpretasi masyarakat tertentu atau bagaimana masyarakat memberi makna terhadap situasi tersebut.
DS: Sistem sosial sebagai struktur dan fungsi yang mengandung seperangkat norma dan aturan.
Masalah sosial terjadi bila terdapat kondisi kurang atau tidak berfungsinya social rules sehingga berkurangnya ikatan dan kontrol terhadap Perilaku Individu.
Ins: Masalah sosial merupakan salah satu bentuk kondisi sosial.
Pertama, masyarakat yang menimbulkan suatu kondisi yang menyebabkan kerugian fisik dan mental dalam kehidupan sosial. Kedua, tindakan dan kondisi yang melanggar norma dan nilai masyarakat. Tipe pendekatannya  berupa; (1) person blame approach yaitu mencari faktor penyebab masalah sosial dari cacat individu (fisik & kultural); (2) system blame approach yaitu penyebab masalah sosial pada struktur dan institusi sosial.
Pso: Identifikasi adanya masalah sosial dilihat dari reaksi masyarakat. Dengan kata lain, masyarakat sendiri yang menentukan adalanya masalah sosial. Masyarakat tertentu akan menganggap tindakan tertentu sebagai masalah sedangkan dalam masyarakat lain tidak.
PM: Model penyimpangan perilaku terhadap berbagai aturan sosial ataupun nilai dan norma sosial yang berlaku. Sifat penyimpangan dapat berupa penyimpangan murni yaitu perilaku tidak menaati aturan yang dianggap sama oleh pihak lain. Sebaliknya, tipe penyimpangan terselubung adalah bilai seseorang melakukan tindakan menyimpang tetapi tidak ada yang bereaksi atau melihatnya sehingga dianggap oleh masyarakat tidak ada masalah


Instrumen Pemecahan Masalah Sosial
PS: Medical Model yaitu mengobati masyarakat yang sakit berupa penanganan dan pencegahan dengan resosialisasi terhadap nilai dan aturan sosial.
KN: (1) katup penyelamat (safety valve)  yaitu mekanisme khusus yang dapat dipakai untuk mempertahankan kelompok dari kemungkinan konflik sosial; (2) simbiose mutualistik berupa mengusahakan suasana/iklim yang sedemikian rupa agar kelompok potensial yang terlibat dapat saling mengambil keuntungan; (3) nilai koordinatif berupa nilai inti yang mampu mengordinasikan setipa nilai yang ada dalam masyarakat; (4) mendorong terbentuknya asosiasi dan kelompok baru yang ebrsifat inklusif dengan keanggotaan terbuka dari berbagai latar belakang sosial berbeda; (5) transformasi struktural berupa struktur sosial sosial baru yang diperhitungkan dapat menghilangkan perbedaan posisi dan menyebabkan konflik nilai dan konflik kepentingan.
LB: Redefinisi dari tindakan dan situasi yang dianggap sebagai masalah sosial. Hal ini dapat berupa intervensi dari laur pada individu untuk mengubah interpretasinya. Selain itu dapat melalui institusi kontrol dormal maupun informal.

DS: Model pengukuran yaitu identifikasi gejala dan kadar masalah disorganisasi sosial yang salah satunya dengan nilai sosial. Selain itu dengan menggunakan indeks dari masalah sosial
Ins: Mendorong terbentuknya masyarakat dengan struktur baru atau reorganisasi yang lebih memberikan jaminan atas pemerataan penguasaan power, recources dan pemanfaatan kesempatan dan peluang.
Pso: Reorganisasi dapat berupa kemungkinan mengadopsi peranan lain yang normal dan dapat diterima oleh masyarakat. Reaksi masyarakat akan ditentukan oleh taraf visibilita sosialnya. Selain itu, masyarakat memberi makna terhadap situasi ditentukan oleh bagaimana situasi itu menampakkan  diri sesuai interpretasi masyarakat.

PM: Proses resosialisasi devian berupa peningkatan kontak dengan lingkungan sosial yang cenderung bersifat conformity terhadap nilai dan norma sosial. Usah lainnya dengan membuat sistem sosial mampu memberikan kesempatan yang lebih terbuka agar pencapaian tujuan setiap warga sesuai norma lebih mudah terjangkau.


Sumber :Soetomo, 2010, diolah oleh Dewi Cahyani
Meskipun ketiga  perspektif memiliki lingkup berbeda dalam melihat masalah sosial, hubungan antar perspektif menjadi penting, yaitu sebagai upaya obyektif  untuk memahami aspek dan dimensi masalah sosial selain dilihat dari bentuk perilaku anggota masyarakat juga perlu memahami latar belaknag struktur sosialnya.


Video penjelasan
Sumber
Soetomo. 2010. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya.Yogyakarta: Graha Ilmu
Supraja, M, dkk. 2013. Alienasi, Fenomenologi, dan Pembebasa Individu. Yogyakarta: LOGIS-UGM:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar