Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu
pengetahuan (sains) apabila memenuhi persyaratan yang dituntut oleh ilmu
pengetahuan secara umum. Syarat yang harus harus dimiliki untuk menjadi ilmu
pengetahuan adalah memiliki objek material dan formal. Objek tersebut juga
berfungsi untuk mengetahui ranah cakupan dari suatu ilmu pengetahuan. Sosiologi
merupakan suatu ilmu pengetahuan, oleh sebab itu sosiologi juga memiliki ranah
cakupan yang meliputi objek formal dan objek material.
Untuk mengetahui apa saja yang dipelajari dalam sosiologi dapat diketahui melalui objek material dan formalnya sebagai berikut:
Untuk mengetahui apa saja yang dipelajari dalam sosiologi dapat diketahui melalui objek material dan formalnya sebagai berikut:
1.
Objek Material
Objek material adalah materi atau bahasan yang dipelajari
dalam ilmu tersebut. Objek tersebut berfokus pada, “materi” apa yang dipelajari?”.
Sosiologi memiliki objek material yang meliputi manusia, masyarakat, interaksi,
struktur, dan perubahan sosial. Dapat juga objek material dari ilmu pengetahuan
yang lain memiliki kesamaan dengan objek material sosiologi. Misalnya dalam antropologi,
dan komunikasi memiliki objek material manusia dan interaksi sama seperti yang
dimiliki oleh sosiologi. Secara umum, rumpun ilmu sosial juga memiliki objek
material yang sama dengan sosiologi. Tetapi
ilmu sosiologi lebih banyak membahas objek material tentang suatu manusia
dalam kelompok atau disebut juga masyarakat.
2.
Objek Formal
Pengertian dari objek formal adalah sudut pandang atau cara
tinjau atas objek material. Objek formal berfungsi untuk membedakan satu ilmu
dengan ilmu yang lainnya. Umumnya objek materialnya sama. Tetapi bisa juga
(keduanya) yaitu objek formal dan materialnya berbeda. Objek formal berfokus
pada “bagaimana kita melihat suatu materi dan bagaimana cara materi tersebut dapat
menjelaskannya?”. Sebagai contoh, objek materialnya manusia. Ilmu ekonomi akan
melihat manusia sebagai makhluk yang selalu ingin memenuhi kebutuhannya. Dalam
ilmu psikologi manusia adalah makhluk yang memiliki tingkah laku yang
dipelajari melalkui aktivitas jiwa dan kepribadian. Dalam ilmu antropologi manusia dipandang sebagai makhluk
yang menciptakan suatu kebudayaan. Dalam sosiologi manusia dipandang sebagai
makhluk yang saling berinteraksi. Secara khusus sosiologi sosiologi
mempelajari hubungan antar manusia dalam kelompok dan antar kelompok dalam
masyarakat yang dapat berwujud asosiatif (kerjasama) dan disosiatif
(persaingan). Dilihat dari objek formal, sosiologi juga memiliki definisi tersendiri
tentang obejk material berupa masyarakat. Menurut Soerjono (2007), definisi masyarakat adalah:
a. masyarakat adalah sekumpulan manusia yang
berkumpul dan hidup bersama (minimal 2 orang).
b.
manusia saling bercampur dalam waktu yang
sama dan relatif lama.
c.
Sadar adalah satu kesatuan
d.
Merupakan suatu sistem hidup bersama.
Soerjono Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali
Pers
Wagiman. 2009. Pengantar Studi Logika. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher
Tidak ada komentar:
Posting Komentar