-->

Senin, 07 April 2014

Objek Material dan Objek Formal dalam Sosiologi

Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu pengetahuan (sains) apabila memenuhi persyaratan yang dituntut oleh ilmu pengetahuan secara umum. Syarat yang harus harus dimiliki untuk menjadi ilmu pengetahuan adalah memiliki objek material dan formal. Objek tersebut juga berfungsi untuk mengetahui ranah cakupan dari suatu ilmu pengetahuan. Sosiologi merupakan suatu ilmu pengetahuan, oleh sebab itu sosiologi juga memiliki ranah cakupan yang meliputi objek formal dan objek material.
Untuk mengetahui apa saja yang dipelajari dalam sosiologi dapat diketahui melalui objek material dan formalnya sebagai berikut:
     1.      Objek Material
Objek material adalah materi atau bahasan yang dipelajari dalam ilmu tersebut. Objek tersebut berfokus pada, “materi” apa yang dipelajari?”. Sosiologi memiliki objek material yang meliputi manusia, masyarakat, interaksi, struktur, dan perubahan sosial. Dapat juga objek material dari ilmu pengetahuan yang lain memiliki kesamaan dengan objek material sosiologi. Misalnya dalam antropologi, dan komunikasi memiliki objek material manusia dan interaksi sama seperti yang dimiliki oleh sosiologi. Secara umum, rumpun ilmu sosial juga memiliki objek material yang sama dengan sosiologi. Tetapi  ilmu sosiologi lebih banyak membahas objek material tentang suatu manusia dalam kelompok atau disebut juga masyarakat.
    2.      Objek Formal
Pengertian dari objek formal adalah sudut pandang atau cara tinjau atas objek material. Objek formal berfungsi untuk membedakan satu ilmu dengan ilmu yang lainnya. Umumnya objek materialnya sama. Tetapi bisa juga (keduanya) yaitu objek formal dan materialnya berbeda. Objek formal berfokus pada “bagaimana kita melihat suatu materi dan bagaimana cara materi tersebut dapat menjelaskannya?”. Sebagai contoh, objek materialnya manusia. Ilmu ekonomi akan melihat manusia sebagai makhluk yang selalu ingin memenuhi kebutuhannya. Dalam ilmu psikologi manusia adalah makhluk yang memiliki tingkah laku yang dipelajari melalkui aktivitas jiwa dan kepribadian. Dalam ilmu antropologi manusia dipandang sebagai makhluk yang menciptakan suatu kebudayaan. Dalam sosiologi manusia dipandang sebagai makhluk yang saling berinteraksi. Secara khusus sosiologi sosiologi mempelajari hubungan antar manusia dalam kelompok dan antar kelompok dalam masyarakat yang dapat berwujud asosiatif (kerjasama) dan disosiatif (persaingan). Dilihat dari objek formal, sosiologi juga memiliki definisi tersendiri tentang obejk material berupa masyarakat. Menurut Soerjono  (2007), definisi masyarakat adalah:
a.  masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berkumpul dan hidup bersama (minimal 2 orang).
b.      manusia saling bercampur dalam waktu yang sama dan relatif lama.
c.       Sadar adalah satu kesatuan
d.      Merupakan suatu sistem hidup bersama.

Sumber:
Soerjono Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Wagiman. 2009. Pengantar Studi Logika. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher

Tidak ada komentar:

Posting Komentar