Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si.
(Resume)
Proses
sosialisasi merupakan objek penelitian yang penting bagi sosiologi pendidikan.
Kita mengenal konsep adaptasi dari teori evolusi Darwin. Ada beberapa hal yang
perlu mendapatkan perhatian dari teori tersebut, terutama yang berhubungan
dengan sosiologi pendidikan, yaitu adaptasi, Adjusment, dan penyesuaian diri.
Proses penyesuaian diri dapat berhasil atau gagal. Kriteria untuk
mengukurkeberhasilan atau kegagalan dapat diketahui dari kepuasaan fisik, orang
yang berhasil menyesuaikan diri akan terlihat pada fisiknya yang sehat, ceria dan
semnagat. Menurut J. Piaget, proses penyesuaian diri ada dua pola:
a. Individu
mengubah diri untuk menyesuaiakan dengan lingkungan, yang disebut akomodasi
b. Individu
mengubah lingkungan untuk disesuaikan dengan dirinya yang disebuta asimilasi.
A. Sosioalisasi
Membentuk Kepribadian
Setiap orang tua sejalan dengan sistem
kehidupan kemasyarakatannya mencita-citakantipe ideal tertentu terhadap
anak-anaknya. Orang tua berharap agar anak-anakny nanti menjadi orang
baik-baik. Harapan seperti ini mengkin telah digambarkan semenjak anak dalam
kandungan ibu. Kepribadian merupakan hasil proses perkembangan anak dalam
interaksi dengan sekitarnya, terutam kitaran sosial.
Sosialisasi menunjukan proses
perkembangan kepribadian seseorang. Problem pembentukan kepribadian pada
akhirnaya adalah terletak pada membina warga masyrakatnya secara serasi dalam
kehidupan dewasa. Seseorang dapat saja memakai atau berbuat apa saja yang
diinginkanya dan dikehendakinya, namun ternyata masyarakat memberikan
ketentuan-ketentuan lain seperti ketentuan makanan apa saja yang harus dimakan.
Proses menanamkan pola-pola tingkah laku disebut sosialisasi. Dalam hubungannya dengan proses
sosialisasi Margaret Mead (1937) menunjukan dua hal:
1. Kesadaran
akan peranan penting dalam pemindahan kebudayaanya, sebagai mekanisme
perpindahan budaya.
2. Efek
sosialisasi dan kepribadian, sosialisasi kepribadian dengan ciri-ciri kebudayaan
tertentu pada kelompok tertentu.